Senin, 24 Mei 2010

EKSOTISME PANTAI TANJUNG LESUNG


Pantai Tanjung Lesung ini terletak di Provinsi Banten dan Anda mungkin lebih mengenal Pantai Anyer dan Pantai Carita, kedua pantai itu yang paling terkenal di kawasan Pandeglang, Banten karena keindahan pemandangannya yang eksotis.

Jika kita mendengar kata “Lesung” tentu kita ingat akan kecantikan perempuan yang dipipinya terdapat lesung. Ya tidak berbeda dengan perempuan cantik berlesung pipit, Pantai Tanjung Lesung pun terlihat cantik karena letak pantainya yang seperti lesung, daratan yang menjorok ke laut.

Pantai seluas 150 hektar ini resmi dibuka untuk wisatawan pada bulan Januari 198, cukup lama juga ya ternyata, meski begitu berbagai fasilitas di kawasan Pantai Tanjung Lesung tak kalah lengkapnya dengan kedua pantai pendahulu yang sudah lebih terkenal.

Keistimewaan pantai ini adalah pasir putihnya yang lembut, angin sepoi-sepoi tidak terlalu kencang menambah eksotisnya pantai ini karena memang tidak langsung menghadap samudera lepas sehingga ombak pun tidak terlalu besar dan relatif aman untuk bermain jetski, snorkling, berperahu ataupun memancing serta luas pantai yang hampir mencapai 15 km memberikan ruang keleluasaan yang cukup bagi para wisatawannya untuk melakukan berbagai kegiatan seperti berjemur, footbal pantai, voli, bermain pasir, offroad dan lainnya.

Bagi Anda dan pasangan yang ingin beromantisme menikmati keindahan sunrise dan sunshine diiringi kicauan burung laut yang melayang-layang dan sesekali mencebur ke laut menangkap ikan disertai suara deburan ombak yang tidak terlalu keras menambah kemesraan suasana. Seperti lagunya Iwan Fals yang berjudul Kemesraan.

Bagi wisatawan yang berhasrat menikmati kekayaan hayati dan pesona bawah lautnya, dapat menyewa peralatan menyelam. Dengan menyelam, wisatawan akan terpukau melihat terumbu karang yang rancak, ubur-ubur beraneka warna, siput-siput kecil dengan cangkang yang unik, dan ikan-ikan yang berenang berkejar-kejaran di garis pantai. Sedangkan bagi wisatawan yang ingin mempelajari cara mentransplantasikan terumbu karang, dapat mengunjungi lokasi konservasi yang berada di tengah laut.

Pesona terbit dan tenggelamnya matahari beralas laut tenang dan berlatar langit cerah, serta ditingkahi oleh burung-burung laut yang terbang rendah dan sesekali menyambar ikan di sepanjang pantai, kian mengukuhkan betapa spesialnya kawasan ini. Wisatawan dapat mencerap momen indah tersebut dari shelter-shelter, pondok-pondok wisata, atau dari atas perahu yang berjalan perlahan-lahan di tepi pantai.

Jika Anda bosan bermain di pantai, Anda bisa mengunjungi Pulau Liwungan dengan menggunakan perahu nelayan atau speedboat dengan waktu tempuh sekitar 30 menit, di pulau yang luas sekitar 50 hektar dan konon hanya dihuni oleh pasangan suami-isteri ini Anda bisa menikmati keindahan selat sunda, eksotisme gunung krakatau dan melihat konservasi terumbu karang yang berada di tengah laut. Atau Anda bisa menyusuri perkampungan nelayan (kampung Cipanon) dan berbelanja kerajinan tangan badak bercula satu dan jika haus Anda bisa menikmati minuman khasnya daun sirih.

Fasilitas yang lengkap dan tak kalah dengan dua pantai sebelumnya membuat Anda tidak akan kesulitan berwisata di pantai ini. Fasilitas seperti Information Center, Lifeguard, money changer, Parkir Area, banana boat, glass bottom boat, snorkling, kayak sea, mini golf, pool, fishing pool, park, shelter, children playing area, dan lainnya.

AKSES TRANSPORTASI
Menuju Pantai Tanjung Lesung ini kita dapat memilih dua jalan alternative. Pertama, bisa keluar melalui pintu tol Serang Timur – Pandeglang atau yang kedua keluar melalui pintu tol Cilegon. Pilihan saya pagi ini keluar melalui pintu tol Serang Timur – Pandeglang.

Untuk menuju ke kawasan Pantai Tanjung Lesung tidaklah terlalu sulit. Banyak sekali traffic sign yang disediakan oleh pemda setempat sebagai penunjuk arah kepada para
wisatawan yang hendak berkunjung ke lokasi. Perjalanan dari pintul tol Serang Timur menuju Pantai Tanjung Lesung menempuh sekitar 2 jam waktu perjalanan.



TANJUNG LESUNG BAY VILLAS HOTEL AND RESORT


Setelah menempuh jarak + 4 jam dari Ibukota Jakarta, akhirnya tiba jua di kawasan wisata bahari Tanjung Lesung. Tanjung Lesung sendiri terletak di kawasan pantai barat Selat Sunda, tepatnya di Desa Tanjung Jaya, Pandeglang – Banten.

Tanjung Lesung Bay Villas Hotel & Resort merupakan salah satu pilihan yang sangat menarik sebagai tujuan tempat wisata bahari. Dengan pesona keindahan birunya laut yang terpancar serta pasir putih yang terhampar luas, menjadikan tempat ini sangat tepat untuk menyegarkan kembali pikiran kita setelah menghadapi segala kepenatan sehari-hari.

Paduan Tradisional dan Modern

Menempati tanah seluas 1500 hektare, serta memiliki 61 cottage yang berkonsep tradisional ala Sunda yang terbagi dalam 3 kelas yaitu: Zamrud (1 kamar), Mutiara (2 kamar) dan Berlian (4 kamar). Dalam kesempatan kali ini, Explore Indonesia mencoba merasakan salah satu cottage yang ada disana yaitu Zamrud. Ternyata cottage yang kami tempati dengan nomor kamar 101 ini, merupakan salah satu cottage yang menjadi incaran para pengunjung yang ingin bermalam di Tanjung Lesung. Karena dihadapkan langsung oleh pemandangan laut yang begitu luas.

Tataan ruang yang begitu indah dan nyaman membuat kita seakan berada di dunia lain yang begitu mempersona; itulah yang dirasakan setelah berada di dalam kamar tersebut. Bedroom ditata begitu romantis dengan paduan kelambu berbentuk segitiga, juga dilengkapi satelit television, mini bar dan juga bathroom yang terdapat bathtub serta shower.

Adapun di bagian luar kamar terdapat space teras yang dilengkapi dengan bantalan empuk sebagai tempat santai sambil menghirup udara segar. Gazebo-gazebo di bibir pantai juga bisa dijadikan pilihan alternatif sebagai tempat untuk melepas lelah sambil menikmati Pantai.

The Bay Villas, mematok harga untuk weekend dari Rp.1.250.000++ s/d Rp. 4.375.000++.

MAKANAN KHAS SERANG


Jika Anda berkunjung ke Banten, tak lengkap rasanya kalau tak mencicipi makanan khas hidangan untuk para sultan Banten. Warga menyebut makanan akulturasi Arab-Banten itu dengan nama rabeg. Bahan baku utamanya adalah daging dan jeroan kambing, yang dalam bahasa Jawa dialek Serang atau Jawa Serang disebut wedhus.

Rasanya manis pedas seperti semur bercampur tongseng, tetapi kaya rempah-rempah. Bumbu rempah-rempah yang paling menonjol adalah jahe dan lada, dengan sedikit rasa cabai merah. Maklum, dulu Banten memang dikenal sebagai penghasil lada. Sampai-sampai ada daerah yang dinamai Pamarican, pusat penyimpanan dan jual-beli lada pada masa lalu.

Letaknya di sebelah utara kompleks keraton, dekat dengan Bandar Banten. Rasanya yang pedas bisa mengobati rasa pening setelah berpanas-panas keliling Banten. Jangan khawatir tekanan darah naik karena biasanya warung makan juga menyediakan acar atau lalap mentimun untuk menemani menu rabeg.

Menurut beberapa warga asli Serang, rabeg merupakan hidangan istimewa Istana Banten. Namun, rabeg kini menjadi menu khas masyarakat, terutama Serang dan Cilegon, yang biasanya disajikan pada saat pesta dan acara selamatan, terutama pada selamatan akikah kelahiran anak.

Saat ini, rabeg juga menjadi menu makanan yang disajikan di sejumlah warung atau rumah makan. Agak sulit untuk menemukan rabeg karena hanya ada beberapa rumah makan khusus rabeg di Serang. Salah satunya di RM Emak Haji di bilangan Ciceri, Serang. Setiap hari, warung makan tersebut menyediakan menu rabeg yang lezat ini.

1 komentar: